Pertemuan 4 : CONTOH REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK PADA ALKIL HALIDA

Alkil halida adalah turunan hidrokarbon di mana satu atau lebih hidrogennya diganti dengan halogen. Tiap-tiap hydrogen dalam hidrokarbon potensil digantikan dengan halogen, bahkan ada senyawa hidrokarbon yang semua hidrogennya dapat diganti.
Reaksi yang berlangsung karena penggantian satu atau lebih atom ataugugus dari suatu senyawa oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi. Bila reaksi substitusi melibatkan nukleofl, maka reaksi disebut substitusi nukleofilik (SN) dimana S menyatakan substitusi dan N menyatakan nukleoflik. Spesies yang bertindak sebagai penyerang adalah nukleofil (basa lewis), yaitu spesies yang dapat memberikan pasangan elektron ke atom lain untukmembentuk ikatan kovalen. Perubahan yang terjadi pada reaksi ini pada dasarnya adalah: suatu nukleofl dengan membawa pasangan elektronnya menyerang substrat (molekul yang menyediakan karbon untuk pembentukan ikatan baru), membentuk ikatan baru dan salah satu substituen pada atom karbon lepas bersama berpasangan elektronnya.
Rumus umum dari reaksi substitusi nukleofilik adalah :


Contoh dari reaksi SN1 pada alkil halida :
- Reaksi SN1 t-butil bromide dengan gugus OH-


Reaksi SN1 t-butil bromide dengan gugus OH merupakan reaksi bertahap. Tahap pertama adalah pemutusan ikatan C-Br membentuk sepasang ion yaitu ion bromidadan karbokation (suatu ion dengan muatan positifpada atom C). Karena pada reaksi ini melibatkan pembentukan ion, maka reaksi ini dibantu oleh pelarut polar seperti H2O dengan cara menstabilkan ion yang terbentuk melalui proses solvasi.  Mekanisme reaksi:
Tahap 1 (pembentukan karbokation)


Tahap 2 (Penggabungan karbokation dengan nukleofil (OH-) menghasilkan alcohol



Tahap 1 merupakan tahap penentu reaksi, karena berjalan lambat. Pada tahap ini terjadi ionisasi t-butil bromide membentuk karbokation tersier-butil dan ion bromide. Laju reaksi pada tahap ini hanya bergantung pada konsentrasi t-butil bromide dan tidak bergantung pada konsentrasi ion OH-.






PERMASALAHAN:
1. Mengapa pada reaksi SN1 dapat terbentuk karbokation yang berlainan…

2. Apa yang menyebabkan hasil reaksi substitusi yang diperoleh pada reaksi pSN1 berbeda dengan hasil substitusi yang diperoleh pada reaksi SN2 … 

3. Mengapa laju reaksi pada SN1 hanya tergantung pada konsentrasi substrat dan tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil…

Komentar

  1. Baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 3 yaitu Mengapa laju reaksi pada SN1 hanya tergantung pada konsentrasi substrat dan tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil ?

    jawaban nya adalah karena laju reaksi SN1 hanya tergantung pada konsentrasi substrat dan tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. dalam reaksi SN1 nukleofil tidak berperan dalam pembentukan keadaan transisi yang merupakan tahap penentu laju, karena itu maka reaksi ini adalah unimolekuler.

    BalasHapus
  2. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2, dimana pertanyaannya : Apa yang menyebabkan hasil reaksi substitusi yang diperoleh pada reaksi SN1 berbeda dengan hasil substitusi yang diperoleh pada reaksi SN2 …

    Hasil reaksi substitusi yg diperoleh pada reaksi SN1 berbeda dengan hasil substitusi yg diperoleh pada reaksi SN2. Sebagai contoh bila dalam reaksi SN1 digunakan substrat suatu enantiomer murni dari alkil halida yg mengandung atom C kiral, akan diperoleh hasil substitusi yg berupa campuran rasemik dan bukannya hasil inversi konfigurasi seperti yg diperoleh pada reaksi SN2. Disamping itu diperoleh kesimpulan bahwa pada reaksi SN1 pengaruh konsentrasi nukleofilik terhadap laju reaksi keseluruhan sangat kecil. Hal ini berlawanan dengan reaksi SN2 yg laju reaksinya berbandingan lurus dengan konsentrasi nukleofil. Tersier-butil bromida dapat bereaksi SN1 dengan ion hidroksida.

    BalasHapus
  3. Baiklah Saya Akan menjawab pemasalahan anda no 1 :
    yaitu laju reaksi SN1 dipengaruhi oleh energi pengaktifan relatif yang mengakibatkan terbentuknya karbokation yang berlainan.energi keadaan transisi yang akan membentuk karbokation ditentukan oleh kestabilan karbokation yang dalam keadaan setengah terbentuk pada keadaan transisi ini.

    BalasHapus

Posting Komentar